Jumat, 01 April 2011

SOSIOLOGI

2.1  Pengertian Sosiologi dan Ruang Lingkupnya
               Secara etimolog, kaa sosiologi berasal daro kata socius dan logos. Socius (bahasa latin) teman, dan logos (bahasa Yunani) yang berate kata, perkataan atau pembicaraan. Secara  umum Sosiologi itu merupakan ilmu yang menafsirkan tentang aspek kehidupan bermasyakarat (Ensiklopedi Ilmu-Ilmu Sosial). Dalam perkembangannya banyak para ahli atau pakar sosial yang mendefinisikan tentang sosiologi sehingga dibagi dalam dua kelompok. Yakni para ahli yang hidup di abad 18-an yang biasa disebut (sosiologi klasik) dan para ahli yang hidup di abad 20-an yang biasa disebut (sosiologi modern).

A.    Tokoh-Tokoh Klasik
1.      August Comte (1798-1857)
  Menurut Comte, sosiologi adalah ilmu yang terutama  mempelajari manusia sebagai makhluk yang mempunyai naluri untuk senantiasa hidup bersama dengan sesamanya.[1]
2.      Emile Durkheim (1853-1917)
  Durkheim berpendapat           Sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari fakta-fakta sosial, yakni fakta yang mengandung cara bertindak, berpikir, berperasaan yang berada di luar individu di mana fakta-fakta tersebut memiliki kekuatan untuk mengendalikan individu.[2]
3.      Max Weber (1864-1920)
  Weber mengatakan bahwa Sosiologi adalah suatu ilmu yang mencoba untuk memahami dan menafsirkan aksi social dalm kehidupan bermasayrakat sehingga tercapai kepada suatu penjelasan yang kausal dan efektif.[3]


B.     Tokoh-Tokoh Modern      
1.  Peter L. Berger
      Peter mengungkapkan bahwa sosiologi adalah studi ilmiah mengenai hubungan antara masyarakat dan individu[4]. Dari pengertian di atas masih perlu diuraikan dengan jelas mengenai studi ilmiah, hubungan antara masyarakat dan individu. Mengenai tentang penjelasan pengertian tersebut, aspek-aspek yang terdapat di dalamnya merupakan karakteristik dari sosiologi.
2.  William F. Ogburn dan Meyer F. Nimkoff
      Mereka mengemukakan bahwa sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terahdap interaksi sosial, dan hasilnya yaitu organisasi sosial.[5]
3.  Roucek dan Warren
      Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan manusia dalam suatu kelompok.

4.  Selo Soemardjan dan Selo Soemardi
      Kedua tokoh ini mengemukakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial, proses sosial, dan perubahan sosial.[6]

2.2  Karakteristik Sosiologi
         Karakteristik sosiologi atau hakikat sosiologi tidaklah berbeda. Dalam penjabarannya dapat diutarakan bahwa apabila sosiologi ditelaah dari sudut sifat karakteristiknya, maka akan dijumpai beberapa petunjuk yang dapat membantu menetapakan ilmm pengetahuan macam apakah sosiologi itu. Sifat-sifat karakteristiknya adalah sebagai berikut :
a.       Sosiologi adalah termasuk rumpun ilmu sosial
Sosiologi adalah studi ilmiah yang objeknya masyarakat, dan memiliki empat sifat yang menentukan sosiolgi sebagai ilmu (science). Keempat sifat tersebut antara lain:
Ø  Bersifat Empiris. Artinya, Sosiologi itu didasarkan pada pengamatan dan penalaran.
Ø  Bersifat Teoritis. Artinya, Sosiologi itu memperlihatkan hubungan sebab-akibat.
Ø  Bersifat Kumlatif. Artinya, Sosiologi itu dibentuk dengan dasar teori lama yang disempurnakan, ditambah, diperhalus, diperbaiki,dan makin lama makin baik.
Ø  Bersifat Non Etis. Artinya, yang dipersoalkan bukanlah baik-buruknya fakta tertentu, tetapi tujuannya adalah untuk menjelaskan fakta tersebut secara analitis.[7]

b.      Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang kaegoris, artinya sosiologi membatasi diri dengan apa yang terjadi dan bukan pada apa yang seharusnya terjadi.
c.       Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan murni (pure science), bukan ilmu pengetahuan terapan (applied science).
d.      Sosilogi merupakan ilmu pengetahuan yang abstrak, artinya yang diperhatikan adalah pola dan peristiwa yang terjadi dalam masyarakat.
e.       Sosiologi bertujuan untuk menghasilkan pengertian-pengertian dan pola-pola umum.
f.       Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang rasional, terakait dengan metode yang digunakannya.
g.      Sosiologi termasuk ilmu pengetahuan umum, bukan ilmu pengetahuan yang khusus.




2.3  Konsep Individu, Masyarakat dan Hubungan Antar Keduanya
a.       Individu
      Apa yang dimaksud dengan individu? Dalam pengertian sehari-hari individu menunjuk kepada kepribadian seseorang. Namun dalam pengertian sosiologi individu adalah subjek yang melakukan sesuatu, yang mempunyai pikiran, yang mempunyai kehendak, yang mempunyai kebebasan, yang memberi arti (meaning) pada sesuatu, yang mampu menilai tindakan dan hasil tindakannya sendiri. Singkatnya, individu adalah subjek yang bertindak (actor). Yang dimaksud dengan subjek di sini semua keadaan yang berhubungan dengan keadaan internal manusia. Subjek sangat berkaitan erat dengan objek.[8]
      Objek yang dimaksud adalah sesuatu yang berbentuk nyata namun tidak memiliki perasaan, pikiran, kehendak, kebebasan dan tidak mempunyai kemampuan reflex. Artinya obje selalu dikendalikan oleh subjek.

b.      Masyarakat
      Seorang ahli sosiologi masa kini Peter L. Berger terkemuka masa kini memberikan definisi tentang masyarakat. Menurutnya masyarakat adalah suatu keseluruhan kompleks hubungan manusia yang luas sifatnya.[9] Pengertian keseluruhan kompleks dalam pengertian di atas adalah keseluruhan itu terdiri dari bagian-bagian yang membentuk satu-kesatuan.

c.       Hubungan Antar Keduanya
      Di dalam sosiologi hubungan antara individu dan masyarakat itu terbagi atas  tiga hubungan timbale balik, antara lain :
1.      Hubungan Individu dengan Individu Lainnya
      Hubungan atau interaksi ini hanya terjadi oleh sepasang individu yang saling melakukan tindakan dan aktivitas secara bersamaan atau hanya salah satu orang yang melakukan tindakan.

Contoh :
      - Dua orang mahasiswa yang sedang mengobrol
      - Orang tua yang memerintahkan anaknya untuk mengerjakan sesuatu
      - Dll.

2.      Hubungan Individu dengan Masyarakat
      Dalam kejadiannya sehari-hari interaksi atau hubungan ini biasanya terjadi antara pemimpin atau tokoh yang berpengaruh di kelompok-kelompok masyarakat.
Contoh :
-          Pidato Kepresidenan
-          Seorang Da’i yang memberikan khutbah jumat
-          Dll.

3.      Hubungan Masyarakat dengan Masyarakat
      Bentuk Interaksi ini seperti menunjukan bahwa kepentingan individu dalam kelompok merupakan sat kesatuan, berhubungan dengan kepentingan individu dalam kelompok lain.
Contoh :
-          Dua kesebelasan sepak bola yang sedang bertanding
-          Interaksi antar Negara-Negara dalam Konferensi
-          Dll.     

2.4  Hubungan Sosiologi dengan Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya
            Sosiologi termasuk ke dalam rumpun-rumpun ilmu sosial. Apa yang dimaksud dengan ilmu-illmu sosial adalah ilmu-ilmu yang pokok permasalahannya membicarakan kehidupan sosial manusia. Yang termasuk dalam ilmu-ilmu sosial adalah : Sosiologi, Psikologi Sosial, Kesejahteraan Sosial, Geografi, Sosial Ekonomi, Politik, Antropologi, Etnografi, dan Sejarah. Ada beberapa konsep dalam Sosiologi yang mungkin dipergunakan dalam ilmu-ilmu sosial lain dengan perubahan sedikit dalam artinya. Di bawah ini akan dijelaskan sedikit tentang hubungan dan perbedaan antara sosiologi dengan ilmu-ilmu sosial yang disebutkan di atas, yakni :

a.       Psikologi
      Psikologi adalah ilmu yang membahas tentang proses-proses berpikir, motorik, inderawi, dan perasaan dalm perilaku manusia secara individual. Secara garis besar yang dibicarakan dalam psikologi adalah fakta individual, sedangkan menurut Durkheim sosiologi bukan fakta individual melainkan fakta sosial. Di situlah letak perbedaan sosiologi dan psikologi. Namun dalam psikologi ada juga yang dinamakan dengan psikologi sosial. Psikologi sosial dalam penelitiannya memberi tekanan pada individu sebagai partisipan dalam hubungan sosial. Sehingga psikologi sosial tidak bebeda jauh dengan sosiologi.

b.      Sejarah
      Sejarah merupakan ilmu yang mempelajari dengan cara mencatat peristiwa-peristiwa apa saja yang terjadi dalam kehidupan manusia. Dengan analisisnya sejarah memberi corak atau warna pada kehidupan sosial manusia menurut waktu dan ruang. Sejarah dapat menggunakan analisis apa saja untuk mempertajam pengamatannya mengenai suatu peristiwa tertentu berdasarkan pada konsep Sosiologi, Antropologi dan ilmu sosial lainnya.

c.       Etnologi, Etnografi, dan Antropologi
      Etnolo, Etnografi, dan Antropologi adalah ilmu-ilmu yang terutama behubungan dengan kebudayaan. Mereka berbicara tentang asal-usul, hakikat, dan fungsi kebudayaan dalam masyarakat. Khususnya Antropologi saat ini sangat erat kaitannya dengan Sosiologi. Perbedaannya terutama pada tekanan dalam tingkatan analisisnya, sedangkan Sosiologi menekankan analisis tingkat structural, antarpribadi, dan individual.



d.      Politik
      Hubungan antara sosiologi dengan politik terutama menaruh perhatian pada penelitian mengenai sifat, hakikat, sumber, organisasi, dan pengaturan kekuasaan dan control di dalam masyarakat.

e.       Ekonomi
      Sosiologi dan Ekonomi berhubungan terutama dengan penelitian yang berkaitan dengan kegiatan pertukaran barang, dan nilai ekonomi, kreasinya, penggunaannya, pendapatannya, dll.

f.       Geografi
      Geografi adalah ilmu mengenai perilaku sosial sepanjang ada hubungannya dengan sifat-sifat lingkungan alam.  
           
                                                   













KESIMPULAN
Sosiologi adalah pengetahuan yang relative baru dibandingkan dengan ilmu-ilmu sosial yang lainnya, apalagi jika dibandingkan dengan ilmu-ilmu pengetahuan alam. Secara etimolog, kaa sosiologi berasal daro kata socius dan logos. Socius (bahasa latin) teman, dan logos (bahasa Yunani) yang berate kata, perkataan atau pembicaraan. Secara  umum Sosiologi itu merupakan ilmu yang menafsirkan tentang aspek kehidupan bermasyakarat (Ensiklopedi Ilmu-Ilmu Sosial). Sosiologi adalah termasuk rumpun ilmu sosial
Sosiologi adalah studi ilmiah yang objeknya masyarakat, dan memiliki empat sifat yang menentukan sosiolgi sebagai ilmu (science). Keempat sifat tersebut antara lain: Bersifat Empiris, Bersifat Teoritis, Bersifat Kumlatif, dan Bersifat Non Etis. Dalam pengertian sosiologi individu adalah subjek yang melakukan sesuatu, Singkatnya, individu adalah subjek yang bertindak (actor). Menurutnya masyarakat adalah suatu keseluruhan kompleks hubungan manusia yang luas sifatnya. Di dalam sosiologi hubungan antara individu dan masyarakat itu terbagi atas  tiga hubungan timbale balik, antara lain : Hubungan Individu dengan Individu Lainnya, Hubungan Individu dengan Masyarakat, Hubungan Masyarakat dengan Masyarakat
Sosiologi termasuk ke dalam rumpun-rumpun ilmu sosial yaitu ilmu-ilmu yang pokok permasalahannya membicarakan kehidupan sosial manusia.








DAFTAR PUSTAKA

Soemarno, dkk. Sosiologi 1.Jakarta : Ghaila Indonesia. Cet. III. 2007

http://organisasi.org/ definisi-pengertian-sosiologi-objek-tujuan-pokok-bahasan-dan-bapak-ilmu-sosiologi. Sabtu, 5 Maret 2011

Sunarto, Kamanto. Pengatar Sosiologi.Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonmi Universitas Indonesia.Cet. II.2000.

 Lawang, Robert M.Z. Pengantar Sosiologi. 1999

Basrowi. Pengantar Sosiologi.2005


[1] Soemarno, dkk. Sosiologi 1.2007. h. 5
[2] http://organisasi.org/ definisi-pengertian-sosiologi-objek-tujuan-pokok-bahasan-dan-bapak-ilmu-sosiologi. Sabtu, 5 Maret 2011
[3] Kamanto Sunarto. Pengatar Sosiologi Edisi Kedua. 2000. h. 7
[4] Robert M.Z Lawang. Pengantar Sosiologi. 1999. h. 1.21
[5] Soemarno, dkk, op.cit. h. 6
[6] Ibid, h. 6
[7] Basrowi. Pengantar Sosiologi.2005. h. 24
[8] Robert M.Z Lawang. Pengantar Sosiologi. 1999. h. 1.29
[9] Robert M.Z Lawang, op.cit. h. 1.24

0 komentar:

Posting Komentar